Khutbah Idul Fitri 1440 H. - Sahabat, pada kesempatan yang berbahagia ini kami akan menyampaikan
sebuah materi Khutbah Idul Fitri 1440 H., yang ditulis oleh Ust. Solichin KUM
yang disampaikan pada 1 Syawal 1440 H, dengan judul "Alumni Madrasah Ramadhan 1440 H. Menjadi Manusia-manusia Baru Sebagai Magnet Rezeki Bagi Sesama". Bagi sahabat yang ingin membaca, mencetak atau mengcopy
materi ini, kami persilahkan semoga bermanfaat.
Khutbah Idul Fitri 1440 H.
Khutbah Idul Fitri 1440 H. - Di bawah ini adalah materi Khutbah Idul Fitri 1440 H., dengan judul "Alumni Madrasah Ramadhan 1440 H. Menjadi Manusia-manusia Baru Sebagai Magnet Rezeki Bagi Sesama", jika ada kesalahan dalam penulisan atau masukan dan kritikan silahkan isi di kolom komentar, jangan lupa LIKE & SHARE nya ya., agar sahabat lain ada yang sedang memerlukan barangkali bisa menemukan artikel ini karena bantuan dari anda, semoga Allah meridhai.
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (An-Nur: 55)
عِبَادَ اللهِ…. ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. اذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
للهُ
أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ كبِيرْاً والْحمْدُ للهِ كثِرْاً
وسُبحْان اللهِ بُكْرة وأصِيْلاً لا إلِه إلِا اللهُ اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ
ولله الْحمْدُ …
الحمْدُ
للهِ الذِي ربانا على الشدائِدِ والمْلاحِمِ باِلصّيامِ ، وجعلنا باِلصّبر
والْيقِيْنِ أئِمة الْأنام أشهدُ أنْ لا إلِه إلِاّ اللهُ وحْدهُ لا شرِيْك لهُ
شهادة صِدْقٍ وحق ، وأشْهدُ أن مُحمدًا عبدْهُ ورسوْلُهُ المْبعْوْثُ رحْمةً
للعالمين
Usai
kita menuntaskan puasa tiga puluh hari, tiba saatnya kita bertemu di hari
kemenangan. Semoga kita termasuk manusia-manusia baru yang telah diluluskan
dari MADRASAH RAMADAN, manusia yang selama puasa telah menggedor pintu
langit, membuang jauh-jauh perisai diri, membuka tabir hijab yang menutup,
sehingga menjadi pribadi yang munajatnya diterima, hatinya dekat dengan
RabbNya, tilawah dan I’tikafnya menjauhkannya dari api Neraka.
Manusia baru yang orientasi hidupnya jelas
hanya untuk meraih ridha Allah semata, cinta kasihnya kepada sesama menyejukkan
dan membuat nyaman. peta jalannya menuju surga jelas terbayang, tekadnya
beramal sholeh tak terbendung dan
niatnya istiqomah tak dapat dihalangi lagi.
Manusia-manusia
baru yang akan menjadi magnet kebaikan, magnet kenyamanan dan menjadi magnet
rezeki untuk dirinya, keluarga, dan orang-orang di sekitarnya
قُلْ
إنِ صلاتِي ونُسُكِي ومحْياي ومماتِي لله رب الْعالميِن
“Katakanlah:
sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam.” (Al-An’am: 162)
اللهُ
أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ ولله الْحمْدُ
Di
hari kemenangan ini kita bersama hadir, menjadi satu tak terberai, bersimpul
dalam sebuah ikatan iman, berpadu dalam jamaah sebagai alumni MADRASAH
RAMADHAN, dan siap untuk berikrar bersama, dengan tekad membara dan niat
yang mulia bahwa kita telah selesai dengan diri sendiri, bahwa kita telah
membersihkan semua kerak dan noda yang menempel dalam hati dan pikiran, bahwa
kita telah membenarkan kembali kompas yang menuntun peta perjalanan hidup kita,
bahwa kita telah menyiapkan kendaraan fisik juga memenuhi bekal untuk kelak
sampai di tujuan, tempat yang hanya dinaungi oleh orang-orang beriman dan
bertakwa, tempat yang diridhai oleh Allah Subhanahu wata’ala.
Hari
ini kita hadir di sini, bersimpuh bersama di hadapan Allah SWT, sebagai Alumni SEKOLAH
RAMADAN, siap menjadi manusia baru
yang telah menyelesaikan persoalannya dengan diri sendiri; yang telah
mengosongkan pikirannya dari kebodohan, kepicikan, dan mengisinya dengan
orientasi, motivasi dan peta jalan hidup serta ilmu yang benar; yang
mengosongkan hatinya dari keangkuhan, kemunafikan, riya’, dengki dan dendam
lalu menggantinya dengan kerendahan hati, kejujuran, cinta dan kasih sayang;
yang telah mengganti lemak-lemak jahat dalam tubuhnya dengan otot-otot yang
sehat dan kuat.
Kita
adalah manusia-manusia baru yang telah terbebaskan dan tercerahkan, yang siap
memikul tanggung jawab sejarah, yang menyatu dengan cinta bersama saudara-saudaranya
sesama ummat untuk segera bisa bangkit bersama dan mulia bersama-sama.
كُنتْمْ
خير أمةٍ أخْرجِتْ للِناسِ تأمُرُون بِالمْعْرُوفِ وتنهوْن عنِ المْنُكْرِ
وتؤُمنوُن بِاللهِ
“Kamu
adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (Ali Imron:
110)
اللهُ
أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ ولله الْحمْدُ
Tidakkah
saudara-saudara menyaksikan bagaimana orang-orang miskin dan tidak
berpendidikan menjadi penduduk mayoritas di semua negara Islam? Para pengemis
memenuhi jalan-jalan raya di seluruh kota bessar dunia Islam. Saya bahkan tidak
mengetahui apakah kita punya alasan untuk bergembira hari ini sementara
saudara-saudara kita di belahan bumi lain tidak punya sesuatu yang bisa mereka
makan dan bisa mereka pakai di hari lebaran ini? Itulah umat kita. Itulah dunia
Islam kita. Kebodohan dan kemiskinan masih terlalu akrab bersanding, sementara
di sisi lain kita belum berhasil menjadi magnet kebaikan juga magnet rezeki
bagi sesama.
Saya
bahkan tidak tahu apakah kita yang hadir di sini punya hak untuk tertawa di
hari lebaran ini, sementara saudara-saudara kita di belahan bumi lain berpeluh
air mata dalam kesedihan dan masih terpuruk dalam berbagai kekurangan?
اللهُ
أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ ولله الْحمْدُ
وتِلْك
الأْيامُ نداولها بين الناسِ وليِعْلم اللهُ الذِين آمنوُا ويتخِذ مِنكُمْ شُهداء
“Dan
masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar
mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang
beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya
(gugur sebagai) syuhada.” (Ali Imran: 140)
اللهُ
أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ ولله الْحمْدُ
Satu
hal yang perlu kita yakini, bahwa janji Allah itu pasti. Pada aka nada suatu
titik dalam sejarah dimana kejayaan umat ini akan kembali ke fitrahnya, fitrah
kemenangan.
ونريدُ
أن نمُن على الذِين اسْتضْعِفوُا فِي الأْرض ونجْعلهُمْ أئِمةً ونجْعلهُمُ
الْوارثين
“Dan
Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir)
itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang
yang mewarisi (bumi). (Al-Qashas: 5)
وعد
اللهُ الذين آمنوُا مِنكُْمْ و عمِلُوا الصالِحاتِ ليسْتخلفِنهُمْ فِي الأْرض كما
اسْتخلف الذين مِنْ قبلْهمْ و ليمكنن لهُمْ دينهُمُ الذِي ارتْضى لهُمْ و
ليبُدلنهُمْ مِنْ بعْدِ خوْفِهِمْ أمْناً يعْبدُونني لا يُشْركون بي شيئْاً و منْ
كفر بعْد ذلِك فأوُلئِك هُمُ الْفاسِقُون
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (An-Nur: 55)
Tapi janji Allah itu hanya akan
terwujud dengan kerja manusia, kerja keras kita. Karena hanya Islamlah agama
yang pantas menggantikan peradaban di atas bumi ini. Agama ini membutuhkan
pahlawan-pahlawan agung, yang keagungannya sesuai dengan keagungan ajarannya.
Alangkah agungnya agama ini, kalau saja ia dipikul oleh pahlawan-pahlawan
agung. Pahlawan-pahlawan yang batas pandangannya adalah langit, yang batas
mimpinya adalah surga, yang semangatnya mengalahkan kelelahannya, yang
kecerdasannya mengalahkan tantangannya. Dalam situasi seperti ini, umat ini
membutuhkan pemimpin pemimpin yang jujur, bekerja dengan penuh keyakinan dan
kesabaran, memahami realitas zamannya secara mendalam, serta bekerja dengan
peta jalan yang jelas.
رحِم
اللهُ امْرأً عرف زمانهُ فاسْتقامتْ طرِيقْتهُ
“Allah
merahmati seseorang yang memahami zamannya, maka menjadi luruslah jalannya.”
اللهُ
أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ ولله الْحمْدُ
Zaman
ini membutuhkan manusia-manusia baru; yang memiliki keyakinan Nabi Nuh
menghadapi ejekan orang-orang terhadap dirinya saat ia menyiapkan perahu yang
akan menyelamatkan umat manusia. Zaman ini memerlukan manusia-manusia baru;
yang dapat mewarisi keberanian Dawud menghadapi Jalut.
Zaman
ini membutuhkan manusia-manusia baru; yang keikhlasannya menyatu dengan
kecerdasannya, yang firasatnya menyatu dengan pengetahuannya, yang tekadnya
menyatu dengan peta jalannya, yang langkah kakinya sejauh pandangan matanya,
yang kerja kerasnya menyatu dengan inovasinya.
Zaman
ini membutuhkan manusia-manusia baru; yang dapat menyatukan lidi-lidi yang
berserakan menjadi sapu, mengurai kerumitan masalah menjadi kerangka kerja yang
terang benderang, yang mengubah organisasi menjadi arus yang mengalirkan energi
dan potensi umat kepada muara peradaban.
Saudara-saudara
sekalian, semoga Allah menjadikan kita sebagai manusia manusia baru itu. Semoga
Allah menjadikan kita sebagai sebab kebangkitan dan kejayaan umat ini. Maka
marilah kita berdoa dengan doa Nabi Ibrahim:
رب
هبْ لِي حُكْمًا وألحِقْنِي بِالصالِحِين
واجْعل لي لِسان صِدْقٍ فِي الآْخِرِين
واجْعلْنِي مِن ورثةِ جنةِ النعِيمِ
(Ibrahim
berdo’a): “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam
golongan orang-orang yang saleh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi
orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang
yang mempusakai surga yang penuh keni’matan.” (As-Syu’ara: 83-85)
Kita
sedang berada di persimpangan sejarah. Zaman ini membutuhkan manusia-manusia
baru yang telah ditempa dalam sekolah Ramadan. Manusiamanusia baru yang datang
dengan tekad seorang pahlawan untuk mengubah tangis kebangkitan ini menjadi
mimpi peradaban yang menggelorakan, menjadi cinta yang mempersaudarakan dan
menyatukan langkah, menjadi energi yang melahirkan kerja keras yang tak kenal
lelah. Menjadi satu umat yang menyatu, SATU SAMA DAN TERHUBUNG, MENJADI
MAGNET REZEKI
أقولُ
قوْلِي هذا وأسْتغْفِرُ الله لِي ولكُمْ
(
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى
النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا)
اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا، عَدَدَ مَا أَحَاطَ بِهِ
عِلْمُكَ وَخَطَّ بِهِ قَلَمُكَ، وَأَحْصَاهُ كِتَابُك، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ
سَادَاتِنَا أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنِ الصَّحَابَةِ
أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ….*
اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ،
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعَوَاِت، وَياَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ*
اللَّهُمَّ
افْتَحْ لَنَا فَتْحًا مُبِيْنًا، وَاهْدِنَا صِرَاطًا مُسْتَقِيْمًا،
وَانْصُرْنَا نَصْرًا عَزِيْزًا، وَأَتِمَّ عَلَيْنَا نِعْمَتَكَ، وَانْشُرْ
عَلَيْنَا رَحْمَتَكَ، وَأَنْزِلْ فِيْ قُلُوْبِنَا سَكِيْنَتَكَ….*
اللَّهُمَّ
تَقَبَّلْنَا فِيْ جُنْدِكَ الصَّادِقِيْنَ، وَحِزْبِكِ اْلغَالِبِيْنَ،
وَأَدْخِلْنَا بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ…..*
اللَّهُمَّ
اعْلِ بِنَا كَلِمَةَ اْلإِسْلاَمِ، وَارْفَعْ بِنَا رَايَةَ الْقُرْآنِ،
وَاجْعَلْ كَلِمَةَ الْمُسْلِمِيْنَ هِيَ الْعُلْيَا، وَاجْعَلْ كَلِمَةَ
أَعْدَائِهِمْ هِيَ السُّفْلىَ…*
اللَّهُمَّ
أَهِّلْ هِلاَلَ هَذَا الْعِيْدِ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَاْلإِيْمَانِ
وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَمِ، وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى… *
اللَّهُمَّ
تَقَبَّلْ صِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَصَالِحَ أَعْمَالِنَا…*
رَبَّنَا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ…*
عِبَادَ اللهِ…. ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. اذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Khutbah Idul Fitri 1440 H. - Demikian artikel tentang Khutbah Idul Fitri 1440 H. dengan judul : "Alumni Madrasah Ramadhan 1440 H. Menjadi Manusia-manusia Baru Sebagai Magnet Rezeki Bagi Sesama", semoga bermanfaat. Tinggalkan jejak di kolom komentar, isi masukan atau saran anda, jangan lupa berbagi, klik SHARE, semoga menjadi ladang pahala bagi anda para sahabat KUM.
No comments:
Post a Comment