• Baru :

    Komunitas Usaha Muslim se-Indonesia

    Tuesday, June 4, 2019

    Khutbah Idul Fitri 1440 H. :"Alumni Madrasah Ramadhan 1440 H. Menjadi Manusia-manusia Baru Sebagai Magnet Rezeki Bagi Sesama"

    Khutbah Idul Fitri 1440 H. - Sahabat, pada kesempatan yang berbahagia ini kami akan menyampaikan sebuah materi Khutbah Idul Fitri 1440 H., yang ditulis oleh Ust. Solichin KUM yang disampaikan pada 1 Syawal 1440 H, dengan judul "Alumni Madrasah Ramadhan 1440 H. Menjadi Manusia-manusia Baru Sebagai Magnet Rezeki Bagi Sesama". Bagi sahabat yang ingin membaca, mencetak atau mengcopy materi ini, kami persilahkan semoga bermanfaat.

    Khutbah Idul Fitri 1440 H.



    Khutbah Idul Fitri 1440 H. - Di bawah ini adalah materi Khutbah Idul Fitri 1440 H., dengan judul "Alumni Madrasah Ramadhan 1440 H. Menjadi Manusia-manusia Baru Sebagai Magnet Rezeki Bagi Sesama", jika ada kesalahan dalam penulisan atau masukan dan kritikan silahkan isi di kolom komentar, jangan lupa LIKE & SHARE nya ya., agar sahabat  lain ada yang sedang memerlukan barangkali bisa menemukan artikel ini karena bantuan dari anda, semoga Allah meridhai.

    للهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ كبِيرْاً والْحمْدُ للهِ كثِرْاً وسُبحْان اللهِ بُكْرة وأصِيْلاً لا إلِه إلِا اللهُ اللهُ أكبرُ ، اللهُ أكبرُ ولله الْحمْدُ
    الحمْدُ للهِ الذِي ربانا على الشدائِدِ والمْلاحِمِ باِلصّيامِ ، وجعلنا باِلصّبر والْيقِيْنِ أئِمة الْأنام أشهدُ أنْ لا إلِه إلِاّ اللهُ وحْدهُ لا شرِيْك لهُ شهادة صِدْقٍ وحق ، وأشْهدُ أن مُحمدًا عبدْهُ ورسوْلُهُ المْبعْوْثُ رحْمةً للعالمين

    Usai kita menuntaskan puasa tiga puluh hari, tiba saatnya kita bertemu di hari kemenangan. Semoga kita termasuk manusia-manusia baru yang telah diluluskan dari MADRASAH RAMADAN, manusia yang selama puasa telah menggedor pintu langit, membuang jauh-jauh perisai diri, membuka tabir hijab yang menutup, sehingga menjadi pribadi yang munajatnya diterima, hatinya dekat dengan RabbNya, tilawah dan I’tikafnya menjauhkannya dari api Neraka.
     Manusia baru yang orientasi hidupnya jelas hanya untuk meraih ridha Allah semata, cinta kasihnya kepada sesama menyejukkan dan membuat nyaman. peta jalannya menuju surga jelas terbayang, tekadnya beramal sholeh  tak terbendung dan niatnya istiqomah tak dapat dihalangi lagi.
    Manusia-manusia baru yang akan menjadi magnet kebaikan, magnet kenyamanan dan menjadi magnet rezeki untuk dirinya, keluarga, dan orang-orang di sekitarnya
    قُلْ إنِ صلاتِي ونُسُكِي ومحْياي ومماتِي لله رب الْعالميِن
    “Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Al-An’am: 162)

    اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ ولله الْحمْدُ



    Di hari kemenangan ini kita bersama hadir, menjadi satu tak terberai, bersimpul dalam sebuah ikatan iman, berpadu dalam jamaah sebagai alumni MADRASAH RAMADHAN, dan siap untuk berikrar bersama, dengan tekad membara dan niat yang mulia bahwa kita telah selesai dengan diri sendiri, bahwa kita telah membersihkan semua kerak dan noda yang menempel dalam hati dan pikiran, bahwa kita telah membenarkan kembali kompas yang menuntun peta perjalanan hidup kita, bahwa kita telah menyiapkan kendaraan fisik juga memenuhi bekal untuk kelak sampai di tujuan, tempat yang hanya dinaungi oleh orang-orang beriman dan bertakwa, tempat yang diridhai oleh Allah Subhanahu wata’ala. 
    Hari ini kita hadir di sini, bersimpuh bersama di hadapan Allah SWT, sebagai Alumni SEKOLAH RAMADAN, siap menjadi manusia  baru yang telah menyelesaikan persoalannya dengan diri sendiri; yang telah mengosongkan pikirannya dari kebodohan, kepicikan, dan mengisinya dengan orientasi, motivasi dan peta jalan hidup serta ilmu yang benar; yang mengosongkan hatinya dari keangkuhan, kemunafikan, riya’, dengki dan dendam lalu menggantinya dengan kerendahan hati, kejujuran, cinta dan kasih sayang; yang telah mengganti lemak-lemak jahat dalam tubuhnya dengan otot-otot yang sehat dan kuat.
    Kita adalah manusia-manusia baru yang telah terbebaskan dan tercerahkan, yang siap memikul tanggung jawab sejarah, yang menyatu dengan cinta bersama saudara-saudaranya sesama ummat untuk segera bisa bangkit bersama dan mulia bersama-sama.
    كُنتْمْ خير أمةٍ أخْرجِتْ للِناسِ تأمُرُون بِالمْعْرُوفِ وتنهوْن عنِ المْنُكْرِ وتؤُمنوُن بِاللهِ
    “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (Ali Imron: 110)

    اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ ولله الْحمْدُ
    Tidakkah saudara-saudara menyaksikan bagaimana orang-orang miskin dan tidak berpendidikan menjadi penduduk mayoritas di semua negara Islam? Para pengemis memenuhi jalan-jalan raya di seluruh kota bessar dunia Islam. Saya bahkan tidak mengetahui apakah kita punya alasan untuk bergembira hari ini sementara saudara-saudara kita di belahan bumi lain tidak punya sesuatu yang bisa mereka makan dan bisa mereka pakai di hari lebaran ini? Itulah umat kita. Itulah dunia Islam kita. Kebodohan dan kemiskinan masih terlalu akrab bersanding, sementara di sisi lain kita belum berhasil menjadi magnet kebaikan juga magnet rezeki bagi sesama.
    Saya bahkan tidak tahu apakah kita yang hadir di sini punya hak untuk tertawa di hari lebaran ini, sementara saudara-saudara kita di belahan bumi lain berpeluh air mata dalam kesedihan dan masih terpuruk dalam berbagai kekurangan?
    اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ ولله الْحمْدُ

    وتِلْك الأْيامُ نداولها بين الناسِ وليِعْلم اللهُ الذِين آمنوُا ويتخِذ مِنكُمْ شُهداء

    “Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada.” (Ali Imran: 140)

    اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ ولله الْحمْدُ

    Satu hal yang perlu kita yakini, bahwa janji Allah itu pasti. Pada aka nada suatu titik dalam sejarah dimana kejayaan umat ini akan kembali ke fitrahnya, fitrah kemenangan.
    ونريدُ أن نمُن على الذِين اسْتضْعِفوُا فِي الأْرض ونجْعلهُمْ أئِمةً ونجْعلهُمُ الْوارثين
    “Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi). (Al-Qashas: 5)

    وعد اللهُ الذين آمنوُا مِنكُْمْ و عمِلُوا الصالِحاتِ ليسْتخلفِنهُمْ فِي الأْرض كما اسْتخلف الذين مِنْ قبلْهمْ و ليمكنن لهُمْ دينهُمُ الذِي ارتْضى لهُمْ و ليبُدلنهُمْ مِنْ بعْدِ خوْفِهِمْ أمْناً يعْبدُونني لا يُشْركون بي شيئْاً و منْ كفر بعْد ذلِك فأوُلئِك هُمُ الْفاسِقُون

    “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (An-Nur: 55)

    7Tapi janji Allah itu hanya akan terwujud dengan kerja manusia, kerja keras kita. Karena hanya Islamlah agama yang pantas menggantikan peradaban di atas bumi ini. Agama ini membutuhkan pahlawan-pahlawan agung, yang keagungannya sesuai dengan keagungan ajarannya. Alangkah agungnya agama ini, kalau saja ia dipikul oleh pahlawan-pahlawan agung. Pahlawan-pahlawan yang batas pandangannya adalah langit, yang batas mimpinya adalah surga, yang semangatnya mengalahkan kelelahannya, yang kecerdasannya mengalahkan tantangannya. Dalam situasi seperti ini, umat ini membutuhkan pemimpin pemimpin yang jujur, bekerja dengan penuh keyakinan dan kesabaran, memahami realitas zamannya secara mendalam, serta bekerja dengan peta jalan yang jelas.
    رحِم اللهُ امْرأً عرف زمانهُ فاسْتقامتْ طرِيقْتهُ
    “Allah merahmati seseorang yang memahami zamannya, maka menjadi luruslah jalannya.”
    اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ ولله الْحمْدُ
    Zaman ini membutuhkan manusia-manusia baru; yang memiliki keyakinan Nabi Nuh menghadapi ejekan orang-orang terhadap dirinya saat ia menyiapkan perahu yang akan menyelamatkan umat manusia. Zaman ini memerlukan manusia-manusia baru; yang dapat mewarisi keberanian Dawud menghadapi Jalut.
    Zaman ini membutuhkan manusia-manusia baru; yang keikhlasannya menyatu dengan kecerdasannya, yang firasatnya menyatu dengan pengetahuannya, yang tekadnya menyatu dengan peta jalannya, yang langkah kakinya sejauh pandangan matanya, yang kerja kerasnya menyatu dengan inovasinya.

    Zaman ini membutuhkan manusia-manusia baru; yang dapat menyatukan lidi-lidi yang berserakan menjadi sapu, mengurai kerumitan masalah menjadi kerangka kerja yang terang benderang, yang mengubah organisasi menjadi arus yang mengalirkan energi dan potensi umat kepada muara peradaban.
    Saudara-saudara sekalian, semoga Allah menjadikan kita sebagai manusia manusia baru itu. Semoga Allah menjadikan kita sebagai sebab kebangkitan dan kejayaan umat ini. Maka marilah kita berdoa dengan doa Nabi Ibrahim:

    رب هبْ لِي حُكْمًا وألحِقْنِي بِالصالِحِين  واجْعل لي لِسان صِدْقٍ فِي الآْخِرِين  واجْعلْنِي مِن ورثةِ جنةِ النعِيمِ
    (Ibrahim berdo’a): “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh keni’matan.” (As-Syu’ara: 83-85)
    Kita sedang berada di persimpangan sejarah. Zaman ini membutuhkan manusia-manusia baru yang telah ditempa dalam sekolah Ramadan. Manusiamanusia baru yang datang dengan tekad seorang pahlawan untuk mengubah tangis kebangkitan ini menjadi mimpi peradaban yang menggelorakan, menjadi cinta yang mempersaudarakan dan menyatukan langkah, menjadi energi yang melahirkan kerja keras yang tak kenal lelah. Menjadi satu umat yang menyatu, SATU SAMA DAN TERHUBUNG, MENJADI MAGNET REZEKI

    أقولُ قوْلِي هذا وأسْتغْفِرُ الله لِي ولكُمْ

    ( إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا)

    اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا، عَدَدَ مَا أَحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ وَخَطَّ بِهِ قَلَمُكَ، وَأَحْصَاهُ كِتَابُك، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ سَادَاتِنَا أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ….*

    اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاِت، وَياَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ*

    اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا فَتْحًا مُبِيْنًا، وَاهْدِنَا صِرَاطًا مُسْتَقِيْمًا، وَانْصُرْنَا نَصْرًا عَزِيْزًا، وَأَتِمَّ عَلَيْنَا نِعْمَتَكَ، وَانْشُرْ عَلَيْنَا رَحْمَتَكَ، وَأَنْزِلْ فِيْ قُلُوْبِنَا سَكِيْنَتَكَ….*
    اللَّهُمَّ تَقَبَّلْنَا فِيْ جُنْدِكَ الصَّادِقِيْنَ، وَحِزْبِكِ اْلغَالِبِيْنَ، وَأَدْخِلْنَا بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ…..*

    اللَّهُمَّ اعْلِ بِنَا كَلِمَةَ اْلإِسْلاَمِ، وَارْفَعْ بِنَا رَايَةَ الْقُرْآنِ، وَاجْعَلْ كَلِمَةَ الْمُسْلِمِيْنَ هِيَ الْعُلْيَا، وَاجْعَلْ كَلِمَةَ أَعْدَائِهِمْ هِيَ السُّفْلىَ…*

    اللَّهُمَّ أَهِّلْ هِلاَلَ هَذَا الْعِيْدِ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَاْلإِيْمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَمِ، وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى… *

    اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ صِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَصَالِحَ أَعْمَالِنَا…*

    رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ…*

    13
    عِبَادَ اللهِ…. ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. اذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ



    Khutbah Idul Fitri 1440 H. - Demikian artikel tentang Khutbah Idul Fitri 1440 H. dengan judul : "Alumni Madrasah Ramadhan 1440 H. Menjadi Manusia-manusia Baru Sebagai Magnet Rezeki Bagi Sesama", semoga bermanfaat. Tinggalkan jejak di kolom komentar, isi masukan atau saran anda, jangan lupa berbagi, klik SHARE, semoga menjadi ladang pahala bagi anda para sahabat KUM.

    No comments:

    Post a Comment

    Artikel Terlaris :

    Iklan Sahabat :

    Materi Pilihan :