Blog Image Source : https://www.arabnews.com
”Akhir Ramadhan, Kencangkan Ikat Pinggang!”
SantriONE.com | Khutbah Jumat Akhir Ramadhan, Materi 7 Mei 2021 – Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah, Semakin mendekati akhir Ramadhan semakin kita bersungguh-sungguh untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, semakin kita mengencangkan ikat pinggang kita, mengikuti Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para Sahabatnya. Mengikuti beliau di dalam menghadapi akhir akhir bulan Ramadhan ini untuk mencari ridha dan ampunan. Bukan tidak boleh sibuk menyambut lebaran, mempersiapkan kue, baju baru, dan THR untuk keluarga, namun jangan sampai menjadikan kita lalai karena kita tidak tahu apakah Ramadhan kali ini kita mendapatkan ampunan dari Allah atau tidak. Sebagaimana dalam hadits yang sering kita mendengarnya, pernah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di datangi Malaikat Jibril dan berkata kepada Rasulullah, Yaa Muhammad katakanlah Aamiin…
Maka Jibril berkata, “Celaka seorang hamba yang masuk padanya bulan Ramadhan kemudian ia keluar dari bulan Ramadhan:
فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ
“Dalam keadaan dosanya tidak diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala”
فَقُلْتُ آمِينَ
“Maka ku katakan Aamiin.”
SantriONE.com | Khutbah Jumat Akhir Ramadhan, Materi 7 Mei 2021 – Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah, Semakin mendekati akhir Ramadhan semakin kita bersungguh-sungguh untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, semakin kita mengencangkan ikat pinggang kita, mengikuti Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para Sahabatnya. Mengikuti beliau di dalam menghadapi akhir akhir bulan Ramadhan ini untuk mencari ridha dan ampunan. Bukan tidak boleh sibuk menyambut lebaran, mempersiapkan kue, baju baru, dan THR untuk keluarga, namun jangan sampai menjadikan kita lalai karena kita tidak tahu apakah Ramadhan kali ini kita mendapatkan ampunan dari Allah atau tidak. Sebagaimana dalam hadits yang sering kita mendengarnya, pernah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di datangi Malaikat Jibril dan berkata kepada Rasulullah, Yaa Muhammad katakanlah Aamiin…
Maka Jibril berkata, “Celaka seorang hamba yang masuk padanya bulan Ramadhan kemudian ia keluar dari bulan Ramadhan:
فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ
“Dalam keadaan dosanya tidak diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala”
فَقُلْتُ آمِينَ
“Maka ku katakan Aamiin.”
Khutbah Jumat Akhir Ramadhan, Materi 7 Mei 2021
SantriONE.com | Khutbah Jumat Akhir Ramadhan, Materi 7 Mei 2021 – Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah,
Kita mohon kepada Allah agar Allah memberikan kepada kita kekuatan terus beribadah sampai sampai akhir bulan Ramadhan, kita meminta kepada Allah agar Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan ampunan di bulan Ramadhan ini. Jangan jemawa di akhir-akhir Ramadhan, bahkan bakda Ramadhan, seringkali kita dengan sombongnya merasa telah lulus dari madrasah Ramadhan, sehingga menyangka Ramadhan sudah mau usai, menyangka sudah lepas dari kewajiban, menyangka taat itu hanya di bulan Ramadhan saja, menyangka kalau bakda Ramadhan sudah selesai dari ibadah, seolah-olah merasa sudah lulus. Menyangka sudah banyak amal di bulan Ramadhan, sudah khatam baca Al-Qur’an, sudah rutin shalat malam, sudah berjamaah rutin di masjid. Ingatlah, sebagai renungan bahwa orang yang berpuasa ada 2 tingkatan, Ibnu Rajab Al-Hambali menyebutkan : Tingkatan Pertama orang berpuasa taat dengan menjauhi larangan saat puasa, orang-orang ini akan mendapatkan karunia dan pahala yang besar. Sebagai firman Allah :
كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ
“(kepada mereka dikatakan): “Makan dan minumlah dengan nikmat karena amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (QS. Al Haqqah: 24). Mujahid mengatakan bahwa ayat ini turun kepada orang-orang yang berpuasa. Lihat Lathoif Al-Ma’arif, hal. 21.
Tingkatan kedua : Berpuasa atau menahan diri dari berbagai hal yang Allah haramkan baik di bulan Ramadhan, maupun bulan-bulan lainnya. Ketaatan yang dilakukan bukan saat puasa saja namun sepanjang waktu, terus konsisten menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ia pun tidak melampaui batasan Allah, meninggalkan kenikmatan dunia dan mengharap balasan di akhirat kelak. Sehingga hari berbukanya yaitu waktu merasakan nikmat ketika berjumpa dengan Allah di akhirat nanti. Tingkatan kedua ini sebagamana dikatakan Ibnu Rajab Al Hambali, “Siapa yang berpuasa menahan syahwatnya di dunia, ia akan dapati kenikmatan tersebut di jannah (surga). Siapa yang meninggalkan ketergantungan pada selain Allah, maka ia akan menantikan balasannya ketika berjumpa dengan-Nya.“ Ingat, Ibadah bukan hanya saat Ramadhan saja, tapi sampai mati, Allah berfirman :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu kematian.” (Qur’an Surat Al-Hijr ayat 99).
Imam Hasan Al-Bashri menyatakan bahwa Allah tidak menjadikan batasan waktu untuk beramal bagi seorang mukmin kecuali kematian. Dan perlu diingat jangan jumawa, merasalah terus amalan kita tetap masih kurang dan tetap harus tawadhu, Amalan yang diterima hanyalah dari orang yang bertakwa, sedangkan diri kita bisa jadi jauh dari kata “takwa”. Allah berfirman :
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Ma-idah : 27)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam makin serius ibadah di akhir Ramadhan karena ibaratnya ini adalah partai final, harus lebih ekstra dalam berjuang untuk menjadi pemenang. Kita harus terus beribadah hingga akhir Ramadhan, bahkan meneruskannya bakda Ramadhan, kita tidak ingin di bulan Ramadhan ketika kita keluar darinya ternyata kita tidak mendapatkan ampunan dari Allah, kita tidak ingin mendapatkan do’a kecelakaan doa kehinaan yang didoakan oleh malaikat Jibril yang diaminkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Maka usaha kita adalah terus bersungguh-sungguh meminta kepada Allah kekuatan agar dikuatkan beribadah di malam – malam terakhir dari Bulan ramadhan, kalaulah bukan karena Allah yang menolong kita, maka kita tidak akan mampu menjalankannya, kesungguhan kita dalam beribadah tiada lain adalah nikmat dari Allah. Semoga Allah meridhai niat dan amal kita juga mengampuni semua dosa-dosa kita, Amiin.
BACA SELANJUTNYA...
SantriONE.com | Khutbah Jumat Akhir Ramadhan, Materi 7 Mei 2021 – Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah,
Kita mohon kepada Allah agar Allah memberikan kepada kita kekuatan terus beribadah sampai sampai akhir bulan Ramadhan, kita meminta kepada Allah agar Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan ampunan di bulan Ramadhan ini. Jangan jemawa di akhir-akhir Ramadhan, bahkan bakda Ramadhan, seringkali kita dengan sombongnya merasa telah lulus dari madrasah Ramadhan, sehingga menyangka Ramadhan sudah mau usai, menyangka sudah lepas dari kewajiban, menyangka taat itu hanya di bulan Ramadhan saja, menyangka kalau bakda Ramadhan sudah selesai dari ibadah, seolah-olah merasa sudah lulus. Menyangka sudah banyak amal di bulan Ramadhan, sudah khatam baca Al-Qur’an, sudah rutin shalat malam, sudah berjamaah rutin di masjid. Ingatlah, sebagai renungan bahwa orang yang berpuasa ada 2 tingkatan, Ibnu Rajab Al-Hambali menyebutkan : Tingkatan Pertama orang berpuasa taat dengan menjauhi larangan saat puasa, orang-orang ini akan mendapatkan karunia dan pahala yang besar. Sebagai firman Allah :
كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ
“(kepada mereka dikatakan): “Makan dan minumlah dengan nikmat karena amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (QS. Al Haqqah: 24). Mujahid mengatakan bahwa ayat ini turun kepada orang-orang yang berpuasa. Lihat Lathoif Al-Ma’arif, hal. 21.
Tingkatan kedua : Berpuasa atau menahan diri dari berbagai hal yang Allah haramkan baik di bulan Ramadhan, maupun bulan-bulan lainnya. Ketaatan yang dilakukan bukan saat puasa saja namun sepanjang waktu, terus konsisten menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ia pun tidak melampaui batasan Allah, meninggalkan kenikmatan dunia dan mengharap balasan di akhirat kelak. Sehingga hari berbukanya yaitu waktu merasakan nikmat ketika berjumpa dengan Allah di akhirat nanti. Tingkatan kedua ini sebagamana dikatakan Ibnu Rajab Al Hambali, “Siapa yang berpuasa menahan syahwatnya di dunia, ia akan dapati kenikmatan tersebut di jannah (surga). Siapa yang meninggalkan ketergantungan pada selain Allah, maka ia akan menantikan balasannya ketika berjumpa dengan-Nya.“ Ingat, Ibadah bukan hanya saat Ramadhan saja, tapi sampai mati, Allah berfirman :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu kematian.” (Qur’an Surat Al-Hijr ayat 99).
Imam Hasan Al-Bashri menyatakan bahwa Allah tidak menjadikan batasan waktu untuk beramal bagi seorang mukmin kecuali kematian. Dan perlu diingat jangan jumawa, merasalah terus amalan kita tetap masih kurang dan tetap harus tawadhu, Amalan yang diterima hanyalah dari orang yang bertakwa, sedangkan diri kita bisa jadi jauh dari kata “takwa”. Allah berfirman :
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Ma-idah : 27)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam makin serius ibadah di akhir Ramadhan karena ibaratnya ini adalah partai final, harus lebih ekstra dalam berjuang untuk menjadi pemenang. Kita harus terus beribadah hingga akhir Ramadhan, bahkan meneruskannya bakda Ramadhan, kita tidak ingin di bulan Ramadhan ketika kita keluar darinya ternyata kita tidak mendapatkan ampunan dari Allah, kita tidak ingin mendapatkan do’a kecelakaan doa kehinaan yang didoakan oleh malaikat Jibril yang diaminkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Maka usaha kita adalah terus bersungguh-sungguh meminta kepada Allah kekuatan agar dikuatkan beribadah di malam – malam terakhir dari Bulan ramadhan, kalaulah bukan karena Allah yang menolong kita, maka kita tidak akan mampu menjalankannya, kesungguhan kita dalam beribadah tiada lain adalah nikmat dari Allah. Semoga Allah meridhai niat dan amal kita juga mengampuni semua dosa-dosa kita, Amiin.
BACA SELANJUTNYA...
No comments:
Post a Comment