• Baru :

    Komunitas Usaha Muslim se-Indonesia

    Monday, July 19, 2021

    Khutbah Idul Adha 2021 M 1442 H - "2 Sisi Hikmah Qurbah Sebagai Ibadah"

    Alhamdulillah, pada kesempatan ini kami admin santriONE selesai memposting satu artikel lagi untuk materi Khutbah Idul Adha 1442 dengan judul "2 Sisi Qurban Sebagai Ibadah", semoga bermanfaat.

    Khutbah Idul Adha 2021 M 1442 H

    Khutbah Idul Adha 2021 M 1442 H - "2 Sisi Hikmah Qurbah Sebagai Ibadah"

    "2 Sisi Hikmah Qurbah Sebagai Ibadah"

    oleh Aby Solihin | www.SantriONE.com


    Khutbah Pertama

    الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر

     لا إله إلا الله، الله أكبر الله أكبر، ولله الحمد.

    الحمد لله الكريم المنان، ذي الجود والإحسان، فارج الكرب غافر الذنب، ذي الطول لا إله إلا هو الرحيم المتعال،

    اشهد ان لا اله الا الله وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله،  أفضل الصلاة وأتم السلام على سيدنا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين؛ أما بعد:

    فيا عباد الله! اوصيكم واياي بتقوى الله فقد فاز المتقون

    Kaum Muslimin Rahimakumullah, Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah menanamkan keimanan dalam hati kita sehingga mau dan mampu melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Atas kasih dan sayangnya pula telah menghantarkan kita untuk bertemu dengan bulan Dzulhijjah di tahun ini bisa merayakan Hari Raya Idul Adha dalam keadaan sehat wal afiat. walaupun dengan menerapkan protokol kesehatan. Kita tidak sendiri melakukan hal demikian itu, sebab banyak umat Islam di seluruh penjuru dunia juga melakukan hal serupa. Bahkan, saudara-saudara kita yang mengerjakan ibadah haji dan umrah di Tanah Suci juga diperketat di dalam melaksanakan rangkaian manasik haji dan umrahnya demi kebaikan kita semua supaya kita semua ummat Islam terlindungi dan terjaga kesehatannya serta lebih khusyu' dan nyaman dalam beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, kita doakan yang menunaikan ibadah haji dan umrah bisa menjadi mabrur, yang berqurban diterima amal ibadahnya, dan semua kaum Muslimin mendapatkan ridho dan diberi keberkahan di hari yang mulia ini.

    Melalui mimbar khutbah ini, saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada jama’ah sekalian, marilah bersama-sama kita meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Taqwa dalam arti yang sebenarnya, yaitu menjalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan semua laranganNya. Shalawat dan Salam tetap terlimpahkan untuk manusia pilihan, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam panutan dan penuntun kepada akhlak mulia, yang sikap dan perilakunya menjadi teladan bagi kita semua umat-umatnya. AMIN. Pada kesempatan khutbah ini, perkenankan kami menyampaikan judul khutbah "2 Sisi Hikmah Qurbah Sebagai Ibadah"

    Hadirin Kaum Muslimin Rahimakumullah, Alhamdulillah, segala pujian dan rasa syukur kita panjatkan, kita ikrarkan di pagi hari ini dengan bersama-sama merayakan lebaran Idul Adha,

    Syekh Izzuddin Abdussalam berkata:

    من سعادتي لزومي لبيتي، وتفرغي لعبادة ربي، والسعيد من لزم بيته، وبكى على خطيئته، واشتغل بطاعة الله

    Artinya: Termasuk keberuntunganku adalah dapat berdiam diri di dalam rumahku, dan meluangkan waktu untuk beribadah kepada Tuhan-ku. Orang yang beruntung ialah orang lebih banyak berdiam di dalam rumah, ia menangis karena menyesali dosanya, dan ia menyibukkan diri untuk taat beribadah kepada Allah.

     

    Kaum Muslimin Rahimakumullah, Nuansa dari ibadah qurban adalah ketuhanan dan kemanusiaan, Sisi Ketuhanan . terletak pada ritual ibadah yang merupakan sarana bertemunya seorang hamba dengan Rabbnya, sehingga banyak ulama yang menyebut ibadah Qurban adalah kesempatan membuktikan kesetiaan seorang hamba kepada Tuhannya, yang mana telah dicontohkan oleh para pendahulu kita, orang-orang shalih dan para nabi yang salah  satunya telah diabadikan di dalam AL Qur’an tentang bagaimana taatnya Nabiyullah Ibrahim dan putranya Ismail ‘alaihisissalam. Di dalam Qur’an Surat As Shaffat ayat 102

    QS. As-Saffat Ayat 102

    ·         فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

    102. Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”

    Kisah ini dilanjutkan di ayat berikut sampai dengan ayat 108 yang mengkisahkan tentang shalihnya kedua hamba pilihan Allah yang ketaatannya menjadi asal usul perintah disyariatkannya ibadah Qurban bagi seluruh umat Muslim hingga sekarang ini.

    Kaum Muslimin Rahimakumullah, Sedangkan letak sisi kemanusiaan dari berqurban berada pada manfaat sosial yang ditimbulkan oleh ibadah tersebut, Qurban disimbolkan dengan penyembelihan hewan ternak tertentu yang dagingnya dibagi-bagikan kepada mereka yang berhak menerimanya. Hal ini dimaksudkan agar terwujud solidaritas dan tenggang rasa antar sesama, dan inilah makna sosial yang terkandung dalam syariat berqurban.

    Namun, tidak semua kita mampu menangkap kedua dimensi ibadah qurban ini, masih banyak orang terjebak pada kesadaran ketuhanan saja atau sebaliknya  terlampau asik dengan kemeriahan nisbi untuk menjaga hubungan baik sesama manusia. Akibatnya nilai agungnya ibadah tidak tercermin dengan kesadaran sosial membantu sesama atau sebaliknya bermegah-megahan di pandangan manusia namun lupa kepada siapa sejatinya ibadah qurban diperuntukkan. Oleh karenanya, harus kita sadari bahwa sisi Ketuhanan dan sisi Kemanusiaan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam ibadah qurban.

    Ada kisah fenomenal yang diabadikan Alquran tentang persaingan sengit dua putera Nabi Adam ‘alaihissalam Habildan Qabil. Keduanya mencoba menarik perhatian ayahnya demi memperoleh apa yang diinginkannya. Kemudian Adam menguji mereka agar berqurban kepada Tuhannya. “...Ketika kedua putera Adam mempersembahkan “qurban”, maka Allah menerima salah satu dari keduanya (Habil) dan menolak yang lainnya (Qabil). Ia berkata (Qabil), “Aku pasti membunuhmu!”. Kemudian Habil berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menerima qurban orang-orang yang bertakwa”. (QS Al Maidah : 27) 

    BERSAMBUNG KE HALAMAN BERIKUTNYA ...

    Khutbah Idul Adha 2021 M 1442 H - "2 Sisi Hikmah Qurbah Sebagai Ibadah"


    No comments:

    Post a Comment

    Artikel Terlaris :

    Iklan Sahabat :

    Materi Pilihan :